Rest In Peace – Kus Bram

Selamat Jalan Opa Kus Bram
Disaat warga Jakarta sedang berhitung cepat (quick count) penentuan pemenang PILKADA, seorang seniman kesohor asli bumi Parahyangan, Kus Bram dipanggil ke haribaan Yang Maha Kuasa, diusianya yang ke 74.
Dihari hari terakhirnya, Opa Kus Br baru saja kembali dari ibadah Umroh,

setelah beberapa hari dikediamannya, beliau drop staminanya. Pemeriksaan awal cek medis, beliau divonis beberapa ‘penyakit’ mulai dari kelebihan kolestrol, Gula Darah yang cukup tinggi hingga hipertensi, mungkin ini berawal dari hobinya menyantap daging kambing sampai jeroannya tidak juga dikurangi disaat usianya mendekati senja. Olahraga berjalan kakipun kerap dilakukan namun masih kurang imbang dengan porsi asupan tinggi Kalori yang masuk. Praktis setelah menyelesaikan komik strip berjudul Nusantara, pesanan Bumilangit, kegiatan opa Kus di Bandung lebih banyak dihabiskan bersama keluarga. Semangat membuat komik masih tinggi namun upayanya kerapkali kendor, karyanya ‘lamer reborn’ yang sedianya tampil dengan kostum baru hingga saat ini belum terealisasikan secara penuh (red:baca serangan pamungkas)


Penulis berkesempatan ikut mengunjungi kediaman beliau di Bandung, bareng dengan teman2 tjergam.com yang saat itu juga mengunjungi Opa kus di rumah.


Kebiasaan baik yang sering dilakukan beliau semasa hidupnya saat menjadi seniman komik, kerap menjalin komunikasi yang intens dengan penggemarnya, dan tidak jarang beiau mengirimi ‘cenderamata’ ke penggemarnya berupa balpoin, drawpen, miniartwork,buku, atau apa yang pantas menurutnya untuk diberikan dan itu dilakukan sampai akhir hayatnya, kenapa demikian ?
‘……ya karena bapak bisa seperti ini, dikenal orang sebagai komikus karena mereka adalah pembaca setia karya bapak..’

Diantara teman2 komikus Bandung, opa Kus dikenal sebagai lelaki yang sangat berkarakter dan berpendirian teguh , tidak pandai berpura pura dan selalu mengatakan apa adanya, jika ada rekan sesama seniman meminta nasehat dan pendapatnya sebagai seorang senior, ia kerap memberi penilaian apa adanya.tanpa tedeng aling2, Tapi sejelek apapun itu  adalah sebuah hasil karya seni yang patut diapresiasi, demikian secuil kalimat penegasan dari opa kus.

Keinginannya membubuhkan paraf dibuku ‘IBLIS PEMINUM DARAH’  yang baru saja dirilis ulang oleh teman2 tjergam.com, sebenarnya  murni ide dari almarhum, alasan beliau karena ingin selalu dekat dan kembali menyapa penggemarnya sehingga tetap menjaga tali silaturahmi.

 

Saar kembali dari ibadah umroh, baru beberapa hari dirumah beliau diopname, sempat pulang beberapa hari tapi kembali langsung masuk opname di ICU RS Kawaluyan kota Parahyangan sampai  menghembuskan nafas terakhirnya.
Beberapa rekan sudah sempat menjenguk kondisi beliau meski diantaranya tidak sempat bersapa karena keterbatasan ruangan dan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk menerima banyak tamu.

Hari Rabu sore, sekitar pukul 16.00 dikabarkan bahwa opa Kus sudah tiada, tidur dengan tenang memasuki alam keabadian, menghadap Allah Swt. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.
Beliau meninggalkan 3 putri dan seorang putra, mbak Leila, mbak Lidia, mbak Fajar dan mas Dadi.
Selamat jalan opa Kus, Doa dari kami , penggemar karya komik opa Kus yang telah kami nikmati dimasa kecil kami sampai hari ini, selalu menyertai opa menuju Sang Khalik.
Jenazah dimakamkan di pemakaman umum Sadarmanah gg Keramat Leuwigajah.

 

 

 

Tinggalkan Balasan